sisipan dari laman Insan-Insan Pendakwah . Syekh Siti Jenar (juga dikenal dalam banyak nama lain, antara lain Sitibrit, Lemahbang, dan Lemah Abang) adalah seorang tokoh yang dianggap sebagai sufi dan salah seorang penyebar agama Islam di Pulau Jawa.Tidak ada yang mengetahui secara pasti asal-usulnya. Di masyarakat, terdapat banyak variasi cerita mengenai asal-usul Syekh Siti Jenar. Sebagian umat Islam menganggapnya sesat karena ajarannya yang terkenal, yaitu Manunggaling Kawula Gusti. Akan tetapi, sebagian yang lain menganggap bahwa Syekh Siti Jenar adalah seorang intelektual yang telah memperoleh esensi Islam itu sendiri. Ajaran-ajarannya tertuang dalam karya sastra buatannya yang disebut pupuh. Ajaran yang sangat mulia dari Syekh Siti Jenar adalah budi pekerti. Syekh Siti Jenar mengembangkan ajaran cara hidup sufi yang dinilai bertentangan dengan ajaran Walisongo. Pertentangan praktik sufi Syekh Siti Jenar dengan Walisongo terletak pada penekanan aspek formal ket...
"Barangsiapa membaca surat Ali Imran pada hari Jumaat maka para malaikat memohon keampunan untuknya sampai malam hari." Juga Imam Ibnu Zanjawaeah dari Imam Wahab Ibn Munabih menjelaskan: "Barangsiapa membaca Surat al-Baqarah dan Ali Imran pada malam Jumaat maka baginya Nur cahaya diantara Arasy dan dasar bumi." Nabi Muhammad s.a.w bersabda yang bermaksud: "Dalam tiga surat terdapat ismullah al-a'zham dimana kalau untuk berdoa kepada Allah maka terkabullah dan jika untuk memohon maka terpenuhilah yakni didalam: Surat al-Baqarah, permulaan surat Ali Imran dan dalam surat Thana. Demikian dalam Khawashil-Quran . Dari sahabat Utsman bin Affan r.a. Imam ad-Darimi mengatakan dari sahabat Utsman ibn Affan r.a. yang bermaksud: "Barangsiapa membaca akhir surat al-Fatihah, ayat Kursi dan dua ayat surat Ali Imran (iaitu) (Innafi qlfissamawati...ila akhirissurati) pada malam hari, maka ia tercatat melakukan ibadah seluruh malam." ...
Tuesday, 28 August 2012 18:23 Hisham Al-Baba This statement was delivered by Engineer Hisham Al-Baba, Head of the Media Office of Hizb ut-Tahrir, Wilaya of Syria - at a press conference held at Hizb ut-Tahrir's offices in Tripoli - Lebanon on Thursday 28th Ramadan 1433 [16/08/2012]. The revolutions of the so-called 'Arab Spring' broke out in order to change rulers and regimes. From the outset, their main demand was clear and unambiguous. It was that which we heard in the chant: 'The people want to overthrow the regime.' What happened in the revolutions of Tunisia, Egypt, Libya and Yemen is that a ruler was either ejected from his post or killed. Yet the ruling system continued on the same design since colonial times: democratic, civil and secular - similar to the ruling systems in the West. All that has changed are some faces and some forms of nomination, appointment or election. So the joy that came with those blessed revoluti...
Ulasan
Catat Ulasan