Keras hati adalah musibah paling besar pada orang mukmin

 


Malik Bin Dinar berkata;
“Tidak ada musibah yanglebih besar daripada hati yang keras”.Keterangan:“Kebaikan hati yang dibawa bersama keburukan nafsu didalam ketaatan lebih baik daripadaengkau membawa keburukan hati yang dibawa kebaikan nafsu semasa mengerjakan ketaatan.Sila lihat “Hati Bermaksiat, Anggota Tubuh Taat” pada bab yang telah lalu.Allah Taala berfirman pada Musa a.s., “Salahkanlah nafsu kamu, kerana yang paling layakuntuk disalahkan adalah nafsu. Ketika bermunajat kepadaKu, bermunajatlah dengan lisan yangshidq (benar) dan hati yang takut”.Keterangan:“Ini satu lagi masalah yang sering kita lakukan bila berhadapan dengan Allah Taala. Sepertidiatas, Allah Taala memberi amaran kepada Musa a.s. supaya memperbetulkan munajatnya(doanya) dahulu sebelum munajat (berdoa) kepadaNya. Bagaimanakah dengan kita? Adakahamaran seperti itu tidak disampaikan pada kita? Adakah kita menginginkan Allah menjelma didepan mata baru nak memperbetulkan munajat (doa)? Sejak bila Allah Taala tidak memberiamaran seperti amaran Musa a.s. pada kita? Masih tidak nampak ke? Salahkan nafsu kamusendiri. Kamu yang meletakkan nafus kamu dihadapan, bukan hati kamu yang kamukedepankan. Allah Taala memerintahkan Musa a.s. supaya bermunajat (berdoa) dengan lisan(lidah) yang benar dan hati yang takut. Begitu juga dengan kita semua, dimana Allah Taala juga telah mengajukan perintahNya kepada kita untuk berdao dengan Lidah yang benar,dimana lidah hati itu disalurkan pada lidah zahir disertakan ketakutan kepadaNya. Untukdapat melakukan apa yang diperintahkan Allah Taala, hendaknya kita berdoa kepadaNyadengan sederhana. Jangan panjang panjang yang penuh dengan angan angan hanya harapdiberikan olehNya tetapi tidak mengorak langkah. Mustahil lah . . . .”Ketahuilah, setiap hati memiliki sesuatu yang baik, maka nafsu pun memiliki perkara serupa yang dapat mengaburkan mata hati. Sebagaimana Allah memberi hati akan keinginan(iradah), maka Allah juga memberi nafsu dengan angan-angan kosong (tamanniy).Sebagaimana Allah memberi hati akan perasaan cinta (mahabbah), maka Allah memberikannafsu dengan hawa nafsu (hawa). Sebagaimana Allah memberi hati akan harapan (roja’),maka Allah memberikan nafsu dengan ketamakan (thoma’). Sebagaimana Allah memberi hatiakan perasaan takut (khauf), maka Allah memberi nafsu dengan perasaan putus asa(qunuth). Perhatikan dan renungkan kata-kataku ini.Keterangan:“Lihatlah akan kebijaksanaan dan kesempurnaan Allah Taala dalam memberikan haq sesamamereka diantara hati dan nafsu supaya hambaNya dapat memilih dan tidak menunjukkan jarikepadaNya. Bila murid dapat memahami apa itu keinginan yang datang dari hati, maka diapasti tahu apa itu angan-angan kosong yang didatangkan oleh permainan hawa. Contoh;datang keinginan dari hati untuk mengerjakan amal kebajikan untuk mendapatkan keampunandari Allah Taala seperti menghadiri kelas agama tetapi tidak menyiapkan diri dengan berdoakepadaNya memohon pertolonganNya dan keizinanNya, maka dia mengambil langkah untuk berehat rehat dahulu. Masa pun berlalu! Bila kesedaran datang akan kelambatannya maka diniatkan bahwa Allah Taala Maha Mengetahui akan niatnya dengan berangan angan kosongakan mendapat keampunan dariNya. Itulah hawa!!! Bila datang perasaan cinta dari hati untuk menghadiri kelas agama dengan mengetahui akan tuntutan dari agama yang mewajibkan setiap muslim menghadiri kelas agama, maka datang hawa nafsu meletakkan tidak penting sangat menghadiri kelas agama sekiranya ada urusan urusan yang lebih penting .

Ulasan

Catatan popular daripada blog ini

MANUNGGALING KAWULA GUSTI: 140 AJARAN DAN PEMIKIRAN SYEIKH SITI JENAR

KHASIAT DALAM SURAH ALI IMRAN

Hizb ut-Tahrir's Manifesto for the Revolution of Al-Sham: Towards the Birth of a Second Rightly-Guided Khilafah