Nikmat membaca surah Al-Fatihah
Posting asal dari Blog Peribadirasulullah
Oleh KH. Abdullah Gymnastiar
“Aku membagi shalat menjadi dua bagian, untuk Aku dan untuk hamba-Ku”.
Artinya, tiga ayat diatas: Iyyaka Na’budu Wa iyyaka nasta’in adalah hak Allah, dan tiga ayat kebawahnya adalah urusan hamba-Nya.
Ketika Kita mengucapkan “Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin”. Allah menjawab :”Hamba-Ku telah memuji-Ku”.
Ketika kita mengucapkan “Ar-Rahmanir-Rahim”…Allah menjawab : “Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku”.
Ketika kita mengucapkan “Maliki yaumiddin”…Allah menjawab :”Hamba-Ku memuja-Ku”
Ketika kita mengucapkan “Iyyaka na’ budu wa iyyaka nasta’in”…Allah menjawab : “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku”.
Ketika kita mengucapkan “Ihdinash shiratal mustaqiim, Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghdhubi alaihim waladdhoolliin.”…
Allah menjawab : “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku.. Akan Ku penuhi yang ia minta.”
(H.R. Muslim dan At-Turmudzi)
Berhentilah sejenak setelah membaca setiap satu ayat… Rasakan dan resapi betul-betul jawaban indah dari Allah, satu persatu, karena Allah sesungguhnya sedang menjawab ucapan-ucapan kita…
Lalu ucapkanlah “Aamiin” dengan penuh harapan dikabulkan, sebab malaikatpun sedang mengucapkan hal yang sama dengan kita.
“Barang siapa yang ucapan “Aamiin-nya” bersamaan dgn para malaikat, maka Allah akan memberikan ampunan kepada-Nya.”.
(H.R Bukhari, muslim, Abu Dawud)
Oleh KH. Abdullah Gymnastiar
Pada saat membaca surah Al-Fatihah waktu shalat, banyak membacanya tergesa-gesa tanpa spasi, tanpa jeda dan tak dinikmati, padahal disaat kita selesai membaca satu ayat dari surah Al-Fatihah, Allah menjawab setiap ucapan kita, maka dari itu kita disunahkan berhenti sejenak setiap selesai membaca satu ayat.Dalam Sebuah Hadits Qudsi Allah SWT berfirman :
“Aku membagi shalat menjadi dua bagian, untuk Aku dan untuk hamba-Ku”.
Artinya, tiga ayat diatas: Iyyaka Na’budu Wa iyyaka nasta’in adalah hak Allah, dan tiga ayat kebawahnya adalah urusan hamba-Nya.
Ketika Kita mengucapkan “Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin”. Allah menjawab :”Hamba-Ku telah memuji-Ku”.
Ketika kita mengucapkan “Ar-Rahmanir-Rahim”…Allah menjawab : “Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku”.
Ketika kita mengucapkan “Maliki yaumiddin”…Allah menjawab :”Hamba-Ku memuja-Ku”
Ketika kita mengucapkan “Iyyaka na’ budu wa iyyaka nasta’in”…Allah menjawab : “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku”.
Ketika kita mengucapkan “Ihdinash shiratal mustaqiim, Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghdhubi alaihim waladdhoolliin.”…
Allah menjawab : “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku.. Akan Ku penuhi yang ia minta.”
(H.R. Muslim dan At-Turmudzi)
Berhentilah sejenak setelah membaca setiap satu ayat… Rasakan dan resapi betul-betul jawaban indah dari Allah, satu persatu, karena Allah sesungguhnya sedang menjawab ucapan-ucapan kita…
Lalu ucapkanlah “Aamiin” dengan penuh harapan dikabulkan, sebab malaikatpun sedang mengucapkan hal yang sama dengan kita.
“Barang siapa yang ucapan “Aamiin-nya” bersamaan dgn para malaikat, maka Allah akan memberikan ampunan kepada-Nya.”.
(H.R Bukhari, muslim, Abu Dawud)
Ulasan
Catat Ulasan