Hanya orang kafir, munafik dan sejenisnya yang tidak ingin syariah”

Ust. Abu M. Jibriel
JAKARTA (Arrahmah.com) - “Hanya orang kafir, munafik dan sejenisnya yang tidak ingin Syariah,” pernyataan ini dilontarkan oleh Ustadz Abu Muhammad Jibriel dalam acara talk show bertajuk “Capres Syariah: Saatnya Memimpin Indonesia dengan Syariah” pada Senin sore kemarin (12/3) di ajang Islamic Book Fair 2012 yang berlangsung di Istora Senayan Jakarta.

Untuk menguatkan pendapatnya ini ustadz Abu Muhammad Jibriel menukil ayat Quran surat An Nisa ayat 65 yang berbunyi: “Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.”

Dengan gayanya yang khas, lembut namun tegas ustadz yang pernah mukim di negara tetangga Malaysia selama 20 tahun lebih dan pernah berjihad di Afghanistan ini menyatakan umat Islam yang beriman sudah pasti menginginkan tegaknya Syariah, hanya masalahnya informasi yang digembar-gemborkan media-media sekuler membuat bias keinginan umat Islam tersebut.

Dengan nada yang lembut ustadz Abu Muhammad Jibriel juga mengkritisi kebanyakan umat Islam yang lebih sering mengkritik para pejuang penegak Syariah, namun mereka sendiri tidak bekerja untuk tegaknya hal itu. Menyinggung soal capres Syariah, ustadz Abu Jibriel menyatakan ada banyak hal yang harus disiapkan untuk munculnya calon presiden yang menginginkan tegaknya syariah.

Diskusi Capres Syariah Senin sore kemarin menampilkan tiga pembicara, Munarman, SH, Ustadz Muhammad Al-Khattath dan Ustadz Abu Jibriel. Yang uniknya, menurut laporan panitia, acara diskusi ini menjadi acara terbanyak dalam segi peserta selama diskusi/talk show yang berlangsung di Islamic Book Fair 2012.
(eramuslim.com)

Ulasan

Catatan popular daripada blog ini

MANUNGGALING KAWULA GUSTI: 140 AJARAN DAN PEMIKIRAN SYEIKH SITI JENAR

KHASIAT DALAM SURAH ALI IMRAN

Hizb ut-Tahrir's Manifesto for the Revolution of Al-Sham: Towards the Birth of a Second Rightly-Guided Khilafah