Di Zaman Apa Kita Berada ?
Dari Nukman bin Basyir, katanya…
"Suatu ketika kami sedang duduk-duduk di Masjid Nabawi dan Basyir
itu seorang yg tidak banyak bercakap."
Datanglah Abu Saklabah lalu berkata
"Wahai Basyir bin Saad, adakah kamu hafaz hadis Rasulullah tentang
para pemerintah?"
Huzaifah radhiAllahu `anhu lalu segera menjawab.
"Aku hafaz akan khutbah Rasulullah sollallahu `alaihi wassalam
itu."
Maka duduklah Abu Saklabah Al Khusyna untuk mendengar hadis
berkenaan.
Maka kata Huzaifah radhiAllahu `anhu, Rasulullah sollallu `alaihi
wassalam telah bersabda:-
“Telah berlaku zaman kenabian keatas kamu, maka berlakulah
zaman kenabian itu sebagaimana yang Allah kehendaki, kemudian Allah
mengangkat zaman itu. Kemudian berlakulah zaman khalifah (Khulafaur
Rasyidin) yang berjalan sepertimana zaman kenabian. Maka berlakulah zaman
kenabian itu sebagaimana yang Allah kehendaki, kemudian Allah mengangkatnya.
Kemudian berlakulah zaman pemerintahan yang menggigit (zaman fitnah
-keamiran/beraja /zaman kesultanan ). Berlaku zaman itu seperti yang Allah
kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya juga, kemudian berlakulah zaman
pemerintahan diktator (zaman pemerintahan diktator dan demokrasi) , dan
berlakulah zaman itu sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian berlaku pula
zaman khalifah yang berjalan diatas cara hidup zaman kenabian. Kemudian
Rasulullah sollallahu `alaihi wassalam pun diam.” (Riwayat Ahmad, Bazzar, At
Tabrani)
Hadits diatas dengan jelas menunjukkan bahwa Umat Rasulullah
sollallahu `alaihi wassalam akan menempuh empat kelompok zaman secara bergiliran
sebelum dunia kiamat yakni:
1) Zaman Kenabian (Nubuwwah) dan rahmat
2) Zaman Khulafaur Rasyidin dan rahmat
3) Zaman Fitnah (kerusakan) dan kegelapan
4) Zaman Khalifah atau Ummah kedua yang berjalan diatas cara hidup
zaaman kenabian yakni zaman pemerintahan Imam Mahdi dan Nabi Isa.
Secara umum apabila kita meneliti sejarah,
zaman kenabian, zaman Khulafa'-ur-Rasyidin, zaman fitnah (pemerintah telah rosak
sedang rakyat masih baik), zaman diktator (penjajahan Yahudi dan Nasrani) dan
kini adalah giliran zaman seperti zaman kenabian itu berulang semula.
1) Zaman Fitnah atau Zaman Kerusakan
Zaman ini merupakan zaman kerusakan dan kegelapan. Pada zaman ini
umat Islam jatuh ke dalam jurang kehinaan yang berkepanjangan. Ini merupakan
akibat dari kelalaian dan angkara murka yang terjadi di dunia Islam sehingga
Allah membiarkan mereka di dalam kehinaan. Hal ini sesuai dengan janji Allah
bahwa Allah hanya akan menjadi pembela kepada orang-orang bertaqwa.
“Allah menjadi pembela orang-orang bertaqwa.” (QS Al Jaatsiyah
19)
Ciri-ciri zaman fitnah ini adalah:
• Negara Islam satu persatu mulai jatuh dan dijajah oleh orang
kafir.
• Akidah umat Islam pada saat itu sangat rapuh, ada di antaranya
Islam di waktu pagi dan kafir di waktu petang.
• Ibadah sangat lemah. Shalat, puasa dan membaca Al-Qur’an tidak
lagi diamalkan secara bersungguh-sungguh atau bahkan diamalkan sama
sekali.
• Ukhuwah sesama Islam sangat lemah sehingga terjadi peperangan
dan pembunuhan sesama umat Islam.
• Orang kaya sangat kikir sedangkan orang miskin tidak sabar dan
hasad dengki.
• Penyakit cinta dunia dan takut mati sangat tebal dan mewabah
dalam hati umat Islam.
• Kemungkaran yang terjadi dalam masyarakat Islam hampir tidak ada
bedanya dengan apa yang terjadi di kalangan masyarakat yang bukan Islam.
• Akhlak umat Islam sangat lemah dengan berleluasanya hasad
dengki, umpat mengumpat, tuduh menuduh, caci-mencaci dan kafir-mengkafirkan
sesama umat Islam.
• Wanita-wanita Islam telah dicabut rasa malunya dengan bertingkah
laku tidak senonoh, menampakkan aurat di depan umum, menari dan menyanyi tanpa
menjaga maruah dan kehormatan diri.
• Umat Islam terhina di seluruh aspek kehidupan: politik, ekonomi,
pendidikan, pengobatan, pertanian dan lain-lain sehingga umat Islam terpaksa
bergantung pada sistem kufur.
• Sedikit demi sedikit cara hidup umat Islam telah mengikuti cara
hidup orang-orang Yahudi dan Nasrani.
• Terjadi gejala-gejala buruk dan keji di tengah-tengah masyarakat
Islam seperti narkoba, homoseks, lesbian, dan lain-lain.
2) Zaman Khalifah Kedua atau Zaman Ummah Kedua yakni zaman
pemerintahan Imam Mahdi dan Nabi Isa `alaihi salam.
Di zaman ini Islam akan kembali lagi ke zaman kegemilangan dan
keemasannya seperti di zaman Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin. Islam dapat
menguasai dunia dan kembali menjadi penguasa sejagat. Zaman ini berlaku selama
40 tahun dan barulah dunia ini akan dibinasakan (kiamat) oleh Allah.
Rasulullah sollallahu `alaihi wassalam bersabda:
“Sebelum hari kiamat datang pastilah Islam itu bangkit kembali
walaupun di antara mulainya Islam bangkit dan kiamat hanya selama waktu memerah
susu.”
Kebangkitan Islam zaman ini akan sampai kepada puncaknya apabila
berpadunya ketinggian kerohanian umat Islam dengan kecanggihan teknologi di
bawah dua pemimpin besar umat Islam yaitu Imam Mahdi dan Nabi Isa `alaihi
salam.
Ciri-ciri zaman ini :
• Islam dapat mencapai keagungannya kembali seperti yang telah
dicapai oleh Rasulullah sollallahu `alaihi wassalam 14 abad yang lalu.
• Dunia seluruhnya akan kembali aman dan damai, keadilan akan
kembali ditegakkan setelah sekian lama dipenuhi dengan huru-hara dan
kezaliman.
• Hati orang-orang miskin dan kaya dipenuhi dengan sifat redha dan
qana’ah (merasa cukup) sehingga tidak seorang pun yang mau menerima
sedekah.
• Harta yang melimpah ruah akan dibagi-bagikan dengan adil dan
merata.
• Umat Islam hidup dengan penuh kasih sayang dan cinta-mencintai
satu sama lain.
• Aqidah, ibadah dan seluruh aspek kehidupan masyarakat Islam
berjalan sepenuhnya di atas landasan syari’at Nabi Muhammad sollallahu `alaihi
wassalam.
• Segala fitnah dan maksiat, riba, zina minuman keras dan
lain-lain kekufuran diperangi dan dimusnahkan.
Demikianlah zaman demi zaman yang akan dialami oleh kita umat
Islam. Setelah kita mengetahui di zaman apa kita berada, marilah menjadikannya
sebagai panduan agar kita tidak kehilangan arah.
Dan Allah telah menjanjikan kepada orang-orang beriman di
antara kamu dan yang mengerjakan amal soleh, bahawa mereka sesungguhnya akan
dijadikan khalifah yang berkuasa di muka bumi ini
sebagaimana telah dijadikan khalifah orang-orang sebelum mereka, dan sungguh Dia
akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diredhaiNya untuk mereka, dan dia
benar-benar akan menukar [keadaan] mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan
menjadi aman sentiasa’.
(An Nur: 55)
Ulasan
Catat Ulasan